Bocah Ngaku Sepedanya Dirampas, Ternyata Bo'ong

Foto : saat sepeda ditemukan / inset : ibu sang bocah

Pasuruan, Kabarlensa.com | Selasa kemarin, warga Dusun Baba'an, Desa Karangmenggah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, digegerkan dengan berita perampasan sepeda yang menimpa seorang bocah.

Waktu itu, sang bocah mengaku sepedanya di rampas orang tak di kenal di daerah Karangmenggah Wonorejo. Bahkan dia mengaku diancam dengan sebilah clurit oleh sang pelaku.

Mendengar kabar itu, sontak warga sekitar, langsung mengepung gang gang di jalan. Mereka mem-blokade seluruh jalan yang memungkinkan si maling melarikan diri.

Bak prajurit krajaan, tiap tiap gang dijaga 3 sampai  4 orang. Andai saja pelaku waktu itu masuk kepungan mereka, bisa dipastikan tak akan bisa lari kemana mana, kecuali sang pelaku punya ilmu menghilang.

Namun, hingga waktu sahur, tak nampak sedikitpun batang hidung sang pelaku. Hingga para prajurit dadakan ini pulang dan melaksanakan sahur. Paginya sepeda itu ditemukan berendam di sebuah sungai.

Tak lama Polisi datang ke TKP untuk mencari fakta sebenarnya. Kepada Polisi si bocah bersikukuh sepedanya diambil orang dengan cara ditodong.

Tim gabungan dari Polsek Wonorejo dan Polres Pasuruan akhirnya turun. Para pemburu maling itu mencoba menguak tabir kepalsuan yang dikarang si bocah. Ini

Tanda tanda mulai nampak ketika salah satu temannya mulai ngoceh. Terlebih bajunya waktu itu terlihat basah kuyup, padahal ngakunya kena begal.

Foto : unit sepeda motor saat dibawa polisi

Kamis pagi, akhirnya si bocah bersama ibunya datang ke Mapolsek Wonorejo. Kedatangan untuk menceritakan kejadian sebenarnya. Dia mengaku kalau anaknya itu tidak jujur alias bo'ong.

Kepada media, Nurhayati (44), selaku ibu sang bocah meminta maaf atas kebohongan yang dilakukan anaknya. "Dia baru ngaku ke pak lurah tadi pak, mungkin karena takut ke bapaknya pak" kata warga Jatigunting itu.

Dia sempat menceritakan ketika sang anak kasi kabar pada dirinya. "Bu sepeda saya diambil orang" tiru ibu sang bocah saat klarifikasi depan media. Dari cerita sang  anak itu, tanpa pikir panjang dia bersama warga langsung ke TKP.

Di kantornya, Kapolsek Wonorejo, I Made Jayantara menceritakan hasil temuan anggotanya. "Mereka berdua itu jatuh dan sepedanya nyemplung, karena takut kepada orang tuanya akhirnya merekayasa seakan akan dirampas" kata Made, Kamis (15/04)

Made pun menyayangkan atas kejadian ini, mengingat sang bocah itu masih kecil tapi sudah bisa rekayasa. "Seharusnya dia ngomong apa adanya, apalagi sudah sampai laporan Polisi dan banyak teman media yang sudah memberitakan." kata Kapolsek Wonorejo.

Pungkasnya, Kapolsek akan memanggil semua pihak, mulai orang tua, pihak desa, bahkan pihak sekolah. Hal itu dia lakukan agar bisa mengontrol sama sama demi masa depan sang bocah.

(Yud)



0 Komentar

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama