Gara Gara Jagung, Pria Kejayan Berurusan Dengan Polisi

Foto : BB Jagung dan Terduga Pelaku MS

PASURUAN - Lika liku seorang petani memang penuh tantangan. Bukan hanya urusan biaya, tapi mereka terkadang harus berperang dengan hama yang sering menjadi tantangan tersendiri bagi sang petani agar mereka bisa memanen sesuai harapan. 

Kisah kali ini sepertinya dialami seorang petani bernama Samsul Arifin (44) warga Tundosoro Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Berbulan bulan dia harus merawat tanaman jagungnya, namun saat mau panen harapannya kandas dan harus mengelus dada.

Lebih menyakitkan lagi, yang membuat panennya gagal bukan karena hama, melainkan tanaman jagung yang sudah siap ditebang itu sudah dibabat oleh orang lain. Hal itu diketahui Samsul ketika dirinya datang kesawahnya pada Rabu sore (25/08) lalu.

Samsul pun akhirnya menelusuri siapa yang tega ngembat jagungnya itu. Karena dia sendiri sudah curiga kepada seseorang sebagai pelakunya. Bersama perangkat desa Samsul mengumpulkan informasi untuk mencari barang bukti.

Perjuangan mereka pun tak sia sia, karena keberadaan jagung yang sudah raib itu ternyata terendus di rumah seorang lelaki berisial MS (45) warga Tundosoro Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan. Disana ditemukan 10 sak jagung yang selama ini mereka cari.

Tak sampai disitu, pihak desa pun masih berupaya melakukan mediasi antara Korban dan terduga pelaku. Namun sayang, antara kedua belah pihak tidak muncul kata sepakat alias deadlock. Sehingga kasus ini bermuara ke ranah hukum alias dilaporkan ke Polisi.

Selaku Kanit Reskrim Polsek Kejayan, Aipda Agung Darmawan membenarkan peristiwa tersebut. Dan pada hari Senin, MS diserahkan ke Polsek Kejayan untuk di proses. “Pada hari senin itu Terduga pelaku diserahkan ke kami dan saat ini kami proses” Kata Agung.

Akibat kejadian ini, korban Samsul mengalami kerugian sekitar 3 Juta rupiah. Bahkan tak menutup kemungkinan, masih ada korban korban korban lain namun mereka enggan untuk melapor.

(Yud)

1 Komentar

  1. KASIHAN...Betapa malu keluarganya,apalagi tinggal satu desa.Semoga peristiwa ini jadi jalan taubatnya.


    BalasHapus

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama