TMMD ke-125 Jadi Bukti Manunggalnya TNI dan Rakyat Membangun Negeri

Baca Juga

 

Gianyar – Sukawati, Rabu (30/7/2025) – Wujud nyata perhatian negara terhadap rakyat kecil kembali hadir melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 tahun 2025. Salah satu sasarannya adalah Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik I Made Sudama (47), buruh bangunan asal Banjar Pekandelan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Program ini mendapat sambutan hangat dari warga, khususnya dari Kepala Dusun Banjar Pekandelan, I Wayan Diana, yang menjadi tokoh masyarakat setempat dan turut aktif mengawal kegiatan di wilayahnya. Ia menyampaikan rasa haru dan terima kasih mendalam kepada TNI, terutama Satgas TMMD, atas kepedulian mereka terhadap warganya.

“Saya mewakili warga Banjar Pekandelan merasa bangga dan terharu. Rumah Pak Made Sudama sebelumnya sangat memprihatinkan. Berkat TMMD dan kerja sama warga, kini rumah itu berdiri layak dan memberi harapan baru bagi keluarganya,” ungkap I Wayan Diana.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satgas TMMD di bawah komando Dansatgas Letkol Kav Rizal Wijaya, S.H., M.I.P., yang memprioritaskan sentuhan sosial dalam program pembangunan. Pelaksanaan teknis dipimpin langsung oleh Dan SSK Lettu Cpl I Nyoman Prajana, yang bersama prajurit dan masyarakat bergotong royong membangun rumah tersebut.

Tokoh masyarakat setempat juga mengapresiasi keterlibatan Perbekel Desa Batuan, Ari Anggara, yang turut memfasilitasi dan mendukung penuh kegiatan ini. Menurutnya, kolaborasi antara TNI, pemerintah desa, dan masyarakat adalah cerminan kekuatan sejati bangsa.

“TMMD ini bukan sekadar program pembangunan. Ini adalah wujud nyata kehadiran negara yang menyentuh langsung kebutuhan dasar warga. Kami di dusun merasa dihargai, diperhatikan, dan didorong untuk bangkit,” tambah I Wayan Diana dengan semangat.

Rehab rumah I Made Sudama adalah satu dari banyak kisah perubahan yang dihadirkan TMMD ke-125. Bagi warga Banjar Pekandelan, ini adalah bukti bahwa gotong royong dan kepedulian masih menjadi ruh dalam membangun desa dan kehidupan yang lebih baik.

(Pendim 1616/Gianyar)